Lampung Barat, transsumateratv.com - Sejumlah 52 plastik berisi 500 ekor benih ikan nila dan 100 karung bibit Padi ditebar sebagai upaya pengoptimalan lahan sawah dengan program mina padi. Pola tanam mina padi adalah penggabungan antara budidaya ikan dan pertanian. Program ini dilakukan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan dan Dinas Pertanian dengan menebar bibit ikan nila di lahan pertanian masyarakat Pekon Bakhu , Kecamatan Batu Ketulis, kabupaten Lampung Barat, Rabu (21/09/22).
“Melalui pola tanam mina padi pemerintah yakin dapat menyuburkan lahan sawah dengan adanya kotoran ikan yang mengandung berbagai unsur hara. Selain itu, Padi yang dihasilkan adalah padi organik yang lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida kimia. Secara ekonomis, budidaya mina padi dapat meningkatkan produktivitas lahan sawah, sebab selain tidak mengurangi hasil padi nantinya juga akan menghasilkan ikan yang sekaligus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, serta mencegah alih fungsi lahan sawah”.
Dalam kesempatan itu, Peratin pekon Bakhu Mat Nur menjelaskan, Dalam rangka meningkatkan produksi padi dengan pola mina padi dan pemasangan jaring diatas tanaman padi agar produksi tidak terganggu oleh hama burung. Budidaya mina padi dapat diusahakan oleh pembudidaya ikan/petani dengan teknologi yang sederhana dan terus berkembang.
“Kegiatan ini tidak terlepas dari gagasan Pemerintah yang menginginkan pemanfaatan lahan pertanian yang dapat menciptakan peningkatan produktifitas pertanian dan perikanan,” ujarnya.
Lanjutnya, Dalam kegiatan tersebut sebanyak 500 ekor benih ikan nila yang ditebar, Sehingga nantinya ini diharapkan bisa memberikan kesejahteraan khususnya petani sekaligus berdampak baik untuk ekosistem disekitarnya. “Tentunya ini membawa dampak yang baik dan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat petani,”harap Mat Nur.
“Kegiatan inijuga termasuk mendorong ekonomi mikro yang ada di pekon, Jadi kegiatan yang sudah kami lakukan seperti gelar pangan lokal yang isinya produk dari UMKM, KWT, dan Kelompok Tani atau kelompok masyarakat pekon ini merupakan salah satu ruang untuk mengapresiasi masyarakat dan mendorong masyarakat untuk bisa memasarkan produknya di daerah perkotaan,” pungkasnya.
Azuan/ Khoirul