Pesisir Barat, transsumateratv.com - Jajaran Polsek Pesisir Utara Polres Lampung Barat melaksanakan kegiatan monitoring dan pengecekan harga minyak goreng (migor), baik minyak goreng curah maupun kemasan yang ada diwilayah hukum Polsek setempat.
Lokasi Oprasi minyak goreng dengan sasaran Pasar Kalangan dan tokoh-tokoh, warung dipemekonan di wilayah Kecamatan Pesisir Utara,Rabu (13/7/22).
Kapolsek Pesisir Utara AKP Heri Oktarino, mendampingi Kapolres Lampung Barat AKBP Heri Sugeng Priyantho, S.Ik, M.H., mengatakan, monitoring sekaligus pengecekan harga minyak goreng di sejumlah Toko dan Kalangan pasar tradisional maupun toko kelontongan (sembako), hingga agen minyak goreng seperti yang ada di wilayah Kecamatan Pesisir Utara ini untuk memastikan penjualan minyak goreng itu tidak ada kendala dan sesuai dengan Harga Eceran Tinggi (HET) terutama ditingkat agen.
“Selain itu juga untuk mengetahui stok minyak goreng baik minyak goreng curah maupun kemasan. Mengingat monitoring ini juga dilaksanakan serentak di Jajaran Polres Lampung Barat, salah satunya di Polsek Pesisir Utara ini,” ujarnya.
Dijelaskannya, untuk harga minyak goreng curah maupun kemasan tergolong masih stabil dan tidak ada kenaikan yang signifikan, seperti pada harga minyak Goreng Seperti, Bimoli Kemasan 1 ltr Rp. 24.800, Bimoli Kemasan 2 ltr Rp. 48.900, Sania Kemasan 1 ltr Rp. 19.500, Sania Kemasan 2 ltr Rp. 45.500, Tropical Kemasan 2 ltr Rp. 41.200, Filma Kemasan 2 ltr Rp. 39.500, Camar Kemasan 2 later Rp. 37.900, Camar Kemasan 1 ltr Rp. 17.700, Harumas Kemasan 2 ltr Rp. 37.900, Sovia Kemasan 2 ltr Rp. 38.700, M&M Kemasan 1 Liter : Rp 18.000. kemudian untuk pengecekan di tingkat agen harga jual minyak goreng curah tersebut ada yang menjual di harga 13 ribu per liter.
"Barang didapat dari Distributor MIGOR dari Krui pesisir tengah mengantar ke Warung dgn harga berpariasi diantara harga Rp 18.000, kemudian dijual mengecer di masyarakat seharga 12 ribu. Yang jelas untuk harga maupun stok minyak goreng curah dan kemasan di wilayah hukum Polsek Pesisir Utara ini, rata-rata masih stabil dan belum ada kendal dan kita juga tetap akan terus memantau pendistribusiannya,” pungkasnya.
*(RIFKI)
