Dalam kegiatan ini ada dua tema yang akan di bahas yaitu terkait penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, serta video viral Jiwaku Penolong Kapolres Lampung Barat, Kamis (19/05/2022).
Dalam siaran Radio Presisi tersebut Kapolres Lampung Barat Polda Lampung AKBP Hadi Saepul Rahman, S.Ik menyampaikan bahwa video yang viral saat memberikan tumpangan kepada seorang ibu pejalan kaki itu dilakukan secara spontan saja.
“Kejadiannya saat saya bersama driver selesai melaksanakan patroli dan pengamanan dalam acara adat yang biasa di laksanakan pada hari raya idul fitri atau yang biasa disebut dengan pesta sakura. Dalam perjalanan saat melaksanakan patroli kami bertemu dengan seorang ibu-ibu yang terlihat membawa barang yang cukup banyak. Dengan itu saya spontan menawarkan ibu tersebut untuk dapat di antarkan pulang kerumahnya,”terang kapolres.
Kapolres Lampung Barat
juga menjelaskan bahwa dalam perjalanan mengantarkan ibu-ibu tersebut mereka
membahas apakah ibu tersebut memiliki suami atau tidak. Ibu tersebut menjawab
bahwa beliau sudah tidak memiliki suami di karenakan suaminya meninggal dunia
bersamaan dengan anaknya di karenakan sakit.
Sepanjang jalan bapak
kapolres dan ibu-ibu tersebut saling bertukar cerita. Ibu tersebut terlihat
bahagia karena bisa menaiki kendaraan polisi tanpa tahu bahwa yang menolongnya
adalah seorang kapolres di daerahnya.
“Tindakan-tindakan itu
sebetulnya hanya karena adanya rasa simpati melihat masyarakat yang membutuhkan
bantuan supaya masyarakat juga memiliki rasa empati terhadap kepolisian. Selain
melakukan tugas-tugas kepolisian polisi juga harus dapat menciptkan humanisme
kepada masyarakat,”ujar Kapolres.
Selanjutnya terkait penanganan dan pencegahan penyakit kuku dan mulut pada hewan ternak yang ada di wilayah hukum polres lampung barat. Kapolres menjelaskan bahwa di kabupaten lampung barat dan pesisir barat sendiri telah membentuk satgas pencegahan dan penanganan PMK dimana pihak polres lampung barat telah bekerja sama dengan dinas peternakannya. Serta jajaran polsek yang gerak cepat bersama bhabinkamtibmasnya turun langsung ke lapangan untuk memonitoring ke peternak-peternak baik itu sapi, kerbau, kambing maupun domba.
“Kami juga telah melakukan pendataan baik untuk jumlah maupun peternak yang ada di wilayah lampung barat dan pesisir barat. Selain itu kami juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penyakit mulut dan kuku pada hewan tersebut kepada para peternak sebagai salah satu upaya antisipasi,”lanjut Kapolres.
Alhamdulillah hingga
saat ini belum di temukan adanya gejalan penyakit mulut dan kuku ini. Namun
meskipun begitu setiap hari pihak polres lampung barat terus memonitor baik
melalui via whatsapp kepada peternak maupun turun langsung kelapangan. Selain
itu juga polres lampung barat terus melakukan edukasi kepada masyarakat berupa
desain komunikasi visual melalui sosial media serta menyiapkan pos pemeriksaan
di setiap perbatasan wilayah baik lampung barat dan pesisir barat agar
hewan-hewan yang akan di jual dan memasuki wilayah ini dapat di lengkapi dengan
surat keterangan pemeriksaan kesehatan hewan.
“Salah satu upaya kami dalam mengantisipasi adanya penyakit mulut dan kuku ini dengan mengaktifkan pusat kesehatan hewan. Pusat kesehatan hewan ini awalnya hanya ada satu di setiap kabupaten namun kami sudah megusahakan agar ini dapat berada di setiap kecamatan agar memudahkan masyarakat mengakses pusat kesehatan hewan,” jelas kapolres.
Pesan Kapolres Lampung
Barat kepada para bhabinkamtibmas tugas ini adalah tugas yang mulia dengan
adanya penyakit mulut dan kuku ini akan berpotensi dalam harkamtibmas di
wilayah kita, maka dari itu kita harus berperan aktif untuk terus mengedukasi
masyarakat agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan dan tidak menyebabkan
kerugian pada masyarakat.
“Bagi para masyarakat baik itu konsumen daging maupun peternak untuk dapat memperhatikan tips-tips penangan yang telah diberikan baik di sosial media maupun yang berupa selembaran agar kita semua bisa bersama-sama mengantisipasi adanya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini,”pungkas Kapolres.
Dalam mengantisipasi
adanya penyakit mulut dan kuku khususnya di wilayah lampung barat dan pesisir
barat polres lampung barat dan dinas terkait telah melakukan penyemprotan
desinfektan di lingkungan sekitar hewan-hewan ternak. Serta untuk masyarakat
khususnya peternak untuk dapat mengenali ciri gejalan penyakit tersebut dan
apabila ditemukan gejala tersebut pada hewan ternak nya agar dapat melapor ke
bhabinkamtibmas setempat maupun dinas terkait untuk dilakukan pengecekan.
*(Merry/Refki)