Lampung Barat, transsumateratv.com - kegiatan rutin aparatur pekon Batu Kebayan kecamatan Batu Ketulis kabupaten Lampung Barat, setiap hari Senin semua aparatur pekon diwajibkan hadir guna untuk membahas program kerja yang akan dilaksanakan, Senin (30/08/2021).
Saat tim transsumateratv mengunjungi Balai Pekon Batu Kebayan pada hari Senin, (30/08/2021), Peratin Murtoyo menjelask bahwa Ia adalah Peratin pekon Batu Kebayan generasi yang ke-6.
Kemudian pada hari ini kami baru saja selesai melaksanakan Musyawarah dengan aparatur pekon dan LHP untuk mempersiapkan pelaksanaan santunan terhadap anak Yatim/Piatu yang ada di pekon Batu Kebayan, Ujar Peratin Murtoyo.
Kegiatan santunan terhadap anak yatim ini InsyaAllah akan kami laksanakan di tanggal 12 September 2021.l yang mana mengenai sumber dana untuk untuk kegiatan santunan ini akan kami kumpulkan dana dari aparatur pekon, LHP dan donatur yang ada di pekon batu kebayan ini, terangnya.
Dalam kesempatan ini, Peratin Murtoyo memperkenalkan posisi bangunan kantor Pekon Batu Kebayan ini berdampingan dengan tempat yang sangat bersejarah yaitu tempat Keramat Batu Kebayan. sebelum saya lahir keramat ini sudah ada dan cerita dari orang tua yang berada di daerah Batu Kebayan bahwa pada jaman dahulu Satu rombongan pengantin yang di kutuk oleh sipahit lidah dan menjelma menjadi batu, Terangnya.
Kemudian batu tersebut sewaktu kita masih jaman penjajahan Belanda menurut keterangan masyarakat sekitar di bawa oleh Belanda kenegri belanda dan sekarang tinggal menjadi peningalan-peningalannya saja dan alhamdulliah sampai sekarang masih banyak orang yang dari luar Lampung Barat datang dan berkunjung kesini, jelas Peratin Murtoyo.
Kemudian pada kesempatan Sama, Camat Batu Ketulis Sutian menjelaskan memang banyak di Lampung Barat ini peninggalan peninggalan yang bersejarah contoh nya Batu Kebayan menurut sejarahnya adalah satu peradaban masyarakat tempo dulu pada saat mereka mengadakan upacara perayaan pernikahan sepasang pengantin nya mungkin ada sesuatu yang membuat hati Sipahit Lidah tidak suka sehingga keluarlah sumpahan Sipahit Lidah.
Pada akhirnya pasangan pengantin itu karena disumpah oleh Sipahit Lidah maka dia berubah menjadi batu, Pungkas Camat Sutian. (Suhartato/ Ariyanto)
