Pesisir Barat, transsumateratv.com - Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SDN 1 krui tahun 2020 terindikasi dugaan dikorupsi dengan cara mark-up anggaran belanja di beberapa Komponen yang ada di SD tersebut melalui Dana Bos, Jum'at (13/08/2021).
Menurut informasi sumber data yang dapat dipercaya oleh publik."penggunaan dana pada tahap 1-2 dan 3 di komponen SD N.1 krui yang tidak diyakini kebenarannya seperti, Komponen Sarana Prasarana perawatan sekolah tahap ke 2 senilai Rp. 15.251.000,- dan untuk pencairan tahap ke 3 Rp.40.300.000 kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler tahap ke 2 Rp.3.885000
Dan tahap ke 3 Rp.13.300.000,-.
Padahal untuk Estrakulikuler Siswa-Siswi pada tahun 2020 melalui daring tetapi nyatanya di komponen tersebut begitu besar di anggarkan selama 1 tahun untuk Estrakulikuler mencapai Rp. 5.215.0000 dan untuk kegiatan Sapras selama 1 tahun Rp. 55.551.000 oleh pemegang kebijakan. " ya itu kepala sekolan yang sudah almarhum
Ucap leniyana saat di komfirmasi". dan Saat ini bendahara bos ibu Lilik sudah pindah Di SD N.1 Tenumbang kecamatan pesisir selatan, kabupaten Pesisir Barat (Pesibar).
Dari dana segitu besar yang di terima SDN 1 Krui dua komponen kalo memang di pergunakan dengan baik pasti sekolah tersebut terlihat rajin dan rapih.
Maka dari itu kami ini sebagai penerus Kepsek yang lama di mulai dari pencairan Dana Bos tahap ke Dua sudah merawat menambal sulam beberapa kusen jendela dan pengecatan pagar sekolah ungkap kapsek SDN.1 krui Leniyana.
Lanjutnya, di sampaikan bendahara yang menggantikan ibu Lilik/Ari memang benar untuk laporan SPJ penggunaan dana Operasional sekolah BOS, kami menerima tahap ke dua dan tahap (1)kami tidak menerima, karena pada waktu itu kami belom menjadi bendahara BOS dan untuk laporan Tahap pertama tidak ada laporan SPJ, Tetaapi segala pemeriksaan dari inspektorat dari tahap 1 dan 3 tahun 2020 kami yang di periksa ucap Ari, (Kamis/12/8/2021).
Namun apa yang terlihat dari pantauan awak media ini penuh ada kejanggalan terkait sarana prasarana sekolah seperti perawatan gedung SD N 1 Krui terlihat kusam belum ada perawatan selama dua tahun.
Kemudian, gedung terlihat Kumuh seperti tak terawat dan kaca jendela belakang ruang kelas siswa siswi terlihat tak terpasang alias bolong, rumput pun terlihat hidup di bawa jendela dan sebagian plafon gedung pun terlihat terkelupas menjamur akibat tersiram air hujan.
Untuk lebih lanjut, Kepsek SDN 1 Krui mencatut nama Kejati Lampung, ia mengatakan bahwa Kejati Lampung sudah ke sekolah memeriksa, tetapi cukup di sayangkan saat di tanya oleh media siapa nama Kejati Lampung," Kepsek Leniyana tidak mengingat nama Kejati Lampung ia hanya memahami baju seragam seorang jaksa.
Tentunya dalam hal ini, pembicaraan seorang Kepala Sekolah SDN1 Krui Leniyana mencatut nama baik Kejati Lampung. (Lukman/Fikri).